Seorang remaja bernama Milad Samir Ayyash warga Baldan Silwan, Utara Masjid Al-Aqsha akhirnya mati syahid pada Sabtu pagi (14/5/2011) akibat luka tembak oleh tentara Israel yang menyebabkan pendarahan pada usus kecil dan besar. Ia menjadi korban syahid pertama dalam aksi Intifadhah 3 untuk memperingati hari Nakba yang mulai meletus sejak kemarin.
Ayyash terluka parah dalam bentrokan di wilayah pemukiman Yerusalem hari Jumat untuk memperingati Nakba dan dibawa ke rumah sakit Sosial Islam "Al-Maqasid" di kampung Ath-Thour untuk menjalani operasi yang berlangsung selama lima jam, namun akhirnya remaja tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.
Jasad korban bocah ini dipindahkan ke rumahnya pada saat kawasan itu masih tegang dan menunggu pengantaran jenazah ke pemakaman. Pihak kepolisian meminta kepada keluarga agar Ayyash di otopsi, namun keluarga menolak dan mengambil jenazah dari rumah sakit.
Ratusan orang berkumpul di depan rumah duka sejak terdengar berita kematiaan korban untuk persiapan pemakamannya. Dilaporkan bahwa ayah korban, Said Ayash merupakan bagian dari kesepakatan para tahanan Palestina yang dibebaskan tahun 1985.
Sehari sebelumnya terjadi bentrokan di sejumlah perkampungan di Al-Quds antara warga Palestina yang menggelar aksi Intifadhah 3 memperingati 63 tahun Nakbah Palestina dengan pasukan Israel. Akibatnya, 40 orang warga Palestina mengalami luka-luka akibat tembakan Israel baik dengan peluru tajam atau peluru karena serta gas air mata.
"Sesungguhnya, Solatku, Ibadatku, Hidupku & Matiku.....hanya kerana ALLAH TAALA..."
No comments:
Post a Comment